senja begitu beku
aku terpaku menikmati jingga yang merajuk manja
lalu wajahmu kembali terbayang dalam khayalku
menari indah namun mengoyak hati
ada sesuatu yang tersirat dalam relung hatiku
kuinginkan kau datang dan membelaiku
namun tuhan begitu cepat menyadarkanku bahwa kau bukan milikku
gerimis turun dan menggodaku
dan kutulis puisi cinta untukmu dari tinta kerinduanku
ada senyummu yang terukir
ada potretmu yang terbersik
dan ada cinta yang kau titip dalam gerimis itu
aku terpaku menikmati jingga yang merajuk manja
lalu wajahmu kembali terbayang dalam khayalku
menari indah namun mengoyak hati
ada sesuatu yang tersirat dalam relung hatiku
kuinginkan kau datang dan membelaiku
namun tuhan begitu cepat menyadarkanku bahwa kau bukan milikku
gerimis turun dan menggodaku
dan kutulis puisi cinta untukmu dari tinta kerinduanku
ada senyummu yang terukir
ada potretmu yang terbersik
dan ada cinta yang kau titip dalam gerimis itu